Tanggung Jawab Ayah Sebagai Pembina Rohani dalam Meningkatkan Mutu Spritualitas Anak Usia 0-17 Tahun
DOI:
https://doi.org/10.55606/jutipa.v1i1.103Abstract
The failure of parents to teach responsibility to children will cause various bad effects for children both now and in the future. Responsibilities are important in children's lives because they are correlated with children's emotional intelligence, social relationships, have a good impact on educational aspects, and contribute to children's success in the future. Because of the closeness of the relationship and the bonds they have, parents are the most appropriate person to teach responsibility to children. This research article aims to highlight what role Christian parents can play in contributing to the maximum in teaching their children about responsibility. By using the description method and getting support from literature review, it is hoped that it can provide a strong and in-depth picture related to the discussion of Bible stories about responsibility, the importance of responsibility for children, and the contribution of parents in teaching responsibility to children. The results of this study found that parents can contribute maximally in teaching responsibility to children when they begin to introduce responsibility as early as possible, make responsibility a habit of behavior, become role models, and be sensitive when teaching children. Through living these five things in real life by parents, parents will contribute maximally to the growth of children's responsibilities.
References
Adawiah Rabiatul, “Pola Asuh Orang Tua Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Anak,” Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 07, No. 1 (Mei 2017): 36.
Adisusilo, Sutarjo. Pembelajaran Nilai Karakter Konstruktivisme dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.
Adiwiyoto, Anton. Melatih Anak Bertanggung Jawab. Jakarta: Mitra, 2001.
Agustian, Ginanjar Ary. ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Alihsan. Jakarta: Arga, 2004.
Ardi, Wiriadinata & Susan S. Wiriadinata. Mengasuh Anak Mengasihi Tuhan. Jakarta: Gramedia, 2018.
Basuki, Y. E. Pertumbuhan Iman Yang Sempurna. Yogyakarta: Garudhawacha Online Book, 2014.
Baucham Voddie. Menjadi Orang Tua Yang Berwibawa. Jakarta: Yayasan Pekaba ran Injil Imanuel. 1995.
Dewantara, Ki Hajar. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Taman Siswa, 1961.
Eliman. “Model Bimbingan Dalam Pendidikan agama Kristen Terhadap Pembentukan Moral Anak Didik Usia 6-8 Tahun,” Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 1 No. 2 (2017): 27.
Terhadap Pembentukan Moral Anak Didik Usia 6-8 Tahun,” Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 1 No. 2 (2017): 27.
Hendricks, Howard G. Mengajar Untuk Mengubah Hidup. Yogyakarta: Gloria Graffa, 2009.
Joanne, Miller & Scot Turansky. Menjadi orang tua Kristen. Jakarta: Nafiri Gabriel, 2014.
Lase, Sudirman. Pendidikan Agama Kristen Kepada Orang Dewasa. Medan: Mitra, 2011
Lewis, Paul. 40 Cara Mengarahkan Anak. Bandung: Kalam Hidup, 1997.
M,Yucab. Orang Tua Bijaksana dan Generasi Penerus yang Sukses. Medan: Yayasan Madera, 2005.
Nursisto. Peningkatan Prestasi Sekolah Menengah Acuan Siswa, Pendidik dan Orang Tua. Jaka Pribadi Tati. Penerapan Moral Bagi Anak Usia Dini. Bandung: Bina Mendia Informasi, 2010.rta: Insan Cendekia, 2002.
Purba, Asmat. “Tanggung Jawab Orang Tua Kristen sebagai Pendidik dalam Menyikapi Dampak Pandemi Covid19,” Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani 4, No 1, (Mei 2020): 91.
Tafonao, E. T. T. “Pendidikan Anak dalam Keluarga Berdasarkan Kolose 3:21,” Jurnal Teologi D Wilis, Ratna. Belajar Bertanggung Jawab. Jakarta: Erlangga, 2006.an Pendidikan Agama Kristen 5 No. 1 (2019): 29
Yasmine, Charisa “Pelaksanaan Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua Studi Kasus Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha (Pstw) Khusnul Khotimah Pekanbaru Ditinjau Dari UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan,” Jurnal JOM Fakultas Hukum Universitas Riau 4 No. 2, (Oktober 2017): 2.
Yulia, Singgih & Gunarsan. Psikologi untuk Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.