EKSISTENSI SIKE RABANO DI TENGAH PERUBAHAN SOSIAL DI DESA KOTO TUO UJUNG PASIR KABUPATEN KERINCI
DOI:
https://doi.org/10.55606/lumen.v1i1.23Keywords:
Budaya Lokal, Sike Rabana, Tradisi Lokal Kerinci.Abstract
Sike Rabano adalah dzikir yang menggunakan alat musik rebana. Sike rabano pada awalnya berfungsi untuk mengajak masyarakat untuk berdzikir melalui hiburan untuk penyebaran agama Islam. Tujuan dari penelitian ini ditinjau dari (1), Sejarah kemunculan kesenian ini. (2), perkembangan dan perubahan nilai yang terjadi di masyarakat Koto Tuo Ujung Pasir. (3), dan Strategi dalam pelestarian kesenian tradisonal Sike Rabano di tengah perubahan sosial masyarakat. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, observasi. Hasil penelitian ditemukan bahwa (1), Sike rabano muncul diperkirakan pada awal abad ke-13 M. Kemunculan sike rabano dikaitkan dengan munculnya penyebaran agama islam di Kabupaten Kerinci. (2). Perkembangan dan perubahan dari kesenian sike rabano ini meliputi perubahan dalam pelaksanaan, perubahan pada syair dan perubahan pada segi nilai yang terjadi pada masyarakat. (3). Strategi untuk pelestarian sike rabano dengan solidaritas antar warga, kesadaran dan regenerasi pengajaran sike rabano secara turun temurun pada masyarakat Koto Tuo Ujung Pasir.
References
Buku
Abdurahman, Dudung. (1999). Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Alo, Liliweri (2002). Makna Budaya dalam Komunikasi antar Budaya. Yogyakarta: PT. Lukis Pelangi Aksara
Hakim, Lukman. (2006). Banten Dalam Perjalanan Jurnalistik. Serang: Banten Heritage.
Iskandar Zakaria. 1984. Tambo Adat Sakti Alam Kerinci. Jilid 2, Sungai Penuh
Koentjaraningrat. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
Suparli. (1983). Tinjauan Seni. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Artike Jurnal
Angelia, N. (2017). Kesenian Sike Rebana dalam Masyarakat Desa Koto Majidin Kabupaten Kerinci: Kajian terhadap Perkembangan dan Sistem Pewarisan (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang).
Ayu, R. S. R., Marzam, M., & Kadir, T. H. (2014). Fungsi Kesenian Tauh dalam Kegiatan Pesta Padi pada Masyarakat Desa Lempur Tengah Kabupaten Kerinci. Jurnal Sendratasik, 3(1), 17-23.
Forgano, E. J., & Wimbrayardi, W. (2020). Bentuk Penyajian Suling Bambu Dalam Tradisi Balahak Di Desa Koto Periang Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci. Jurnal Sendratasik, 10(1), 45-53.
Herzen, P. (2017). Kesenian Kba dalam Masyarakat Tigo Luhah Tanah Sekudung Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci. Studi tentang Pewarisan dan Pelestarian (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang).
Martius, E., Maestro, E., & Syeilendra, S. (2013). Analisis Bentuk Musik Sike Garapan Sanggar Melati Desa Kemantan Kebalai Kabupaten Kerinci. Jurnal Sendratasik, 2(1), 1-12.
Irhandayaningsih, A. (2018). Pelestarian kesenian tradisional sebagai upaya dalam menumbuhkan kecintaan budaya lokal di masyarakat Jurang Blimbing Tembalang. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi, 2(1), 19-27.
Melfi eka wanda, t. R. E. S. Y. A. (2019). Seni tradisional rentak kudo masyarakat adat hamparan rawang kerinci 1968-2000. Jurnal seni tradisional rentak kudo masyarakat adat hamparan rawang kerinci 1968-2000.
Rosmegawaty Tindaon. Kesenian Tradisional dan Revitalisasi. Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni. 2012. Vol 14 : 214
Internet Website
Juanda Sasmita. 2018. Sike Rabana. Diakses 16 Juni 2022: https://kikomunal-indonesia.dgip.go.id/index.php/jenis/1/ekspresi-budaya-tradisional/28816/sike-rebana