Formatio Calon Imam Seminari Tinggi San Giovanni XXIII Di Masa Pandemi Covid-19
DOI:
https://doi.org/10.55606/lumen.v1i1.29Keywords:
Formasi, Seminari, Calon Imam, Covid-19.Abstract
Pembinaan calon imam merupakan bagian penting untuk menyiapkan tenaga pastoral yang mampu memimpin sebuah paroki. Lima aspek pembinaan: kepribadian, intelektual, komunitas, pastoral, komunitas menjadi bagian utama dalam proses formasi. Berbagai bentuk pembinaan dibuat guna mencetek para pemimpin yang baik. Saat ini dunia yang sedang manghadapi wabah virus corona juga mempengaruhi proses pembinaan calon imam. Merujuk pada dokumen gereja mengenai pembinaan calon imam Optatam Totius yang mengatakan bahwa pembinaan calon imam adalah bagian penting bagi Gereja. Fokus penulisan yaitu meneliti proses pembinaan selama masa pandemi. Tujuan dari tulisan ini adalah memahami proses pembinaan seminari dalam masa pandemi. Permasalahan yang hendak diangkat yaitu: mengapa formasi calon imam itu perlu dalam Gereja Katolik? Mengapa fenomena pandemi covid-19 ini perlu didalami dalam konteks pembinaan seminari? Mengapa pandemi covid-19 di Seminari Tinggi San Giovanni XXIII perlu diteliti? Metodologi penulisan menggunakan analisis deskriptif-naratif dengan menelaah pembinaan seminari selama pandemi. Temuan dari penulisan ini adalah pembinaan di seminari Giovanni selama pandemi mengalami keterbatasan. Keterbatasan ini tidak menciutkan semangat untuk terus memformat para calon imam.
References
Dokumen Gereja:
Konsili Vatikan II (2013). penterj. Hardawiryana. Optatam Totius (275-298). Jakarta: Obor.
Buku:
Hamidah, Syafrudin (2001). Kebidanan Komunitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kristiyanto, Eddy (2004), Teologi Politik dan Agama “Adem Ayem” (34-42). Studia Philosophica et Theologica Vol. 4. No. 1.
Riyanto, Armada (2017). Katolisitas Dialogal: Ajaran Sosial Katolik, Yogyakarta: Kanisius.
………………..., (2017). Menjadi Mencintai: Berfilsafat Teologis Sehari-hari, Yogyakarta: Kanisius,.
Raharso, Tjatur, (2014). Pernak-pernik Ajaran dan Keutamaan San Giovanni XXIII, Malang: Widya Sasana Publication.
Pareira, Bertold Anton. (2015). Solo Dios Basta. Dalam Studia Philosophica et Theologica (157-165). Malang: STFT Widya Sasana Malang.
………………., (2017). Jangan Takut. Dalam Tjatur Raharso dan Paulinus Yan Olla, Mengabdi Tuhan dan Mencintai Liyan:Penghayatan Agama di Ruang Publik yang Plural (204-214). Malang: STFT Widya Sasana.
Jurnal:
Devi, Luh. Nurhasanah. Suban, Maria E. Kuswanto, Heru (2020). Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 (41-48), Jakarta: Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 22. No. 1.
Nufiar, (2008). Relasi Masyarakat Kampus: Sosial atau Intelektual (86-99), Jurnal Islam Futura, Vol. VII, No.1.
Pandie, Mira Marleni (2012). Misteri Allah Dalam Pandangan Paulus Dan Implikasinya Bagi Pemberitaan Masa Kini (79-166). Jurnal Jaffray. Vol. 10. No. 2.
Putri, Ririn Noviyanti (2020), Indonesia Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 (705-709), Jambi: Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari, Vol. 20. No. 2.
Uswatun, Dian Ratu Ayu. Pramudibyanto, Khasanah Hascaryo. Widuroyekti, Barokah. (2020). Pendidikan dalam Masa Pandemi Covid-19 (65-70). Jurnal Sinestesia, Vol. 10. No. 1.
Tesis dan Skripsi:
Labu, Norbertus (2018). Hubungan Kecerdasan Spiritual dan Motivasi Imamat Dengan Kedisiplinan Pada Calon Imam Di Seminari Tinggi (Tesis). Program Pascasarjana Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Pradiptho, Ignatius Oktavianus Richard. (2017). Pentingnya Pembinaan Manusiawi Dan Pembinaan Hidup Rohani Dalam Membangun Kekudusan Hidup Imam (skripsi). Program Sarjana Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan Bandung.