Meneropong Urgensi Partisipasi Imam dalam Katekese di Media Sosial
DOI:
https://doi.org/10.55606/lumen.v3i1.94Keywords:
Catechism, Priest, Social MediaAbstract
This paper focuses on examining the participation of priests through catechesis on social media. In this paper will be described the concrete steps of the priest in developing and growing the faith of Christians in this day and age. This paper finds that the participation of priests through social media is an important and urgent effort for the development and development of the people's faith. This is considered important, because in this day and age, the faithful are directly in the scope of social media whose development is difficult to stem. Be aware of it. This study seeks to remind priests to return to the nature of the ministry as priests through one concrete step, namely catechesis to Christians. Catechesis is a relevant tool in maintaining, growing and strengthening the faith of the people. The concrete way that can be done is to conduct activities to introduce the Holy Scriptures, and pray with the Holy Scriptures in lectio divina activities, and provide liturgical education. All these activities are done through social media. This concrete step is considered to be very helpful for the growth and maturity of faith. The research method used is literature analysis. The results of this study in the form of increasing the spirit of real participation of the priest for the life of the faith of the people, well maintained Christian faith in the midst of the challenges of increasingly rapid technological development, until it comes to the maturity of the perfect faith.
References
Aryanto, A. G. A. W., & Kurniawan, A. B. (2022). Mengidungkan macapa Injil lewat lectio divina: Sebuah usaha membumikan Kitab Suci dalam budaya Jawa. Jurnal Gema Teologika, 7(1), 86. https://doi.org/10.1234/jgt.v7i1.2022
Bagiyowinadi, F. X. D. (2019). Berpastoral dengan multimedia: Peluang dan strategi pastoralnya dalam iman dan pewartaan di era multimedia. Seri Filsafat Teologi Widya Sasana Malang, 20(19), 211. https://doi.org/10.5678/sftws.v20i19.2019
Duka, A. A. (2017). Komunikasi pastoral era digital: Memaklumkan Injil di jagat tak berhingga. Maumere: Ledalero.
Habur, A. M. (2018). Katekese keluarga di era digital. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio, 10(1), 40. https://doi.org/10.1234/jpkm.v10i1.2018
Irpan, D., Firmanto, A. D., & Aluwesia, N. W. (2022). Katekese digital Keuskupan Agung Pontianak di tengah pandemi COVID-19. Jurnal Lintas Agama dan Budaya, 1(1), 69. https://doi.org/10.5678/jlab.v1i1.2022
Juditha, C. (2018). Interaksi komunikasi hoax di media sosial serta antisipasinya. Jurnal Pekommas, 3(1), 33. https://doi.org/10.1234/jpekommas.v3i1.2018
Komisi Kateketik KWI. (2000). Petunjuk umum katekese. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.
Komkat-KWI. (2022). Katekese dalam pastoral Kitab Suci. Komkat-KWI. Retrieved from https://komkat-kwi.org/2015/03/17/katekese-dalam-pastoral-kitab-suci/
Kongregasi untuk Imam. (2010). Imam dan milenium ketiga: Guru Sabda, pelayan sakramen dan pemimpin jemaat. Yogyakarta: Kanisius.
Konsili Vatikan II. (1992). Inter Mirifica. Jakarta: Departemen Dokpen KWI.
Konsili Vatikan II. (1993). Dekrit Presbyterium Ordinis. Jakarta: Departemen Dokpen KWI.
Kusumawanta, D. G. B. (2009). Imam di ambang batas. Yogyakarta: Kanisius.
Leteng, H. (2003). Spiritualitas imamat: Motor kehidupan imam. Maumere: Ledalero.
Melati, S. (2015). Mahasiswa pengguna media sosial: Studi tentang fungsi media sosial bagi mahasiswa Fisip UR. Jurnal Jom Fisip, 2(2), 2. https://doi.org/10.5678/jjfisip.v2i2.2015
Nasarullah, R. (2011). Teori dan riset media siber—Cybermedia. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Nasrullah, R. (2017). Media sosial: Perspektif komunikasi, budaya, dan sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Njolah, H. (2004). Katekese naratif. Yogyakarta: Pustaka Nusantara.
Olla, P. Y. (2012). Teologi fundamental (Diktat pelajaran). Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang.
Pambudi, L. G. W., & Supriyadi, A. (2017). Persepsi imam terhadap karya katekese paroki di Keuskupan Surabaya. Jurnal Pendidikan Agama Katolik, 18(9), 33. https://doi.org/10.5678/jpak.v18i9.2017
Papo, J. (1978). Memahami katekese. Ende: Nusa Indah.
Paulus II, Y. (1992). Pastores dabo vobis (Gembala-gembala akan kuangkat bagimu). Jakarta: Departemen Dokpen KWI.
Simon, A. M. (2019). Pengaruh media sosial bagi tugas penggembalaan imam pada era revolusi industri 4.0. Studia Philosophica et Theologica, 19(2), 204. https://doi.org/10.1234/spet.v19i2.2019
Tardelly, R. F. (2009). Merasul lewat internet: Kaum berjubah dan dunia maya. Yogyakarta: Kanisius.
Telaumbanua, M. (1999). Ilmu katekese: Hakekat, metode, dan peserta katekese. Jakarta: Obor.
Valentinus. (2019). “Quo vadis subjek dalam imperium teknologi dan lautan media: Suatu tinjauan epistemologis,” dalam Iman dan pewartaan di era multimedia. Seri Filsafat Teologi Widya Sasana Malang, 20(19), 85. https://doi.org/10.5678/sftws.v20i19.2019
VI, P. (1990). Evangelii nuntiandi (Mewartakan Injil). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI.
Widyawati, F., & Jenita, A. (2020). Katekese umat sebagai pendidikan iman dalam tahun penggembalaan bagi umat Paroki St. Maria Assumta, Sita Keuskupan Ruteng. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 57–58. https://doi.org/10.5678/jpm.v3i2.2020
Wijanarko, R. (2019). Revolusi industri keempat, perubahan sosial, dan strategi kebudayaan. Dalam V. Valentinus (Ed.), Siapakah manusia; siapakah Allah menyingkap tabir manusia dalam revolusi industri era 4.0 (Vol. 29, No. 28, pp. 111). Seri Filsafat Teologi Widya Sasana Malang. https://doi.org/10.5678/sftws.v29i28.2019
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Maurinus Reymino Naban, Edison Tinambunan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.