Perkawinan Campuran Menurut Gereja Katolik: Tantangan dan Solusi dalam Konteks Pluralisme di Indonesia

Authors

  • Caroline Resthy Wardhani Halawa Sekolah Tinggi Pastoral Yayasan IPI Malang
  • Naya Aurora Smith Sekolah Tinggi Pastoral Yayasan IPI Malang

DOI:

https://doi.org/10.55606/jutipa.v3i1.425

Keywords:

Catholic Church, mixed marriage, pluralism

Abstract

This article discusses the challenges and solutions related to mixed marriages according to the Catholic Church in the context of pluralism in Indonesia, a multicultural society with diverse religions. In the modern world, mixed marriages are increasingly common but remain controversial, often posing a dilemma between maintaining religious values and accepting modernity. The Catholic Church views marriage as a holy sacrament that requires a unity of faith between the couple. However, in practice, many Catholics marry non-Catholics, which can lead to struggles in building the foundation of faith in the family, especially the direction of children's faith education. This article also explains the importance of a pastoral approach to support couples in mixed marriages in facing this challenge. The research uses the literature study method in the hope of providing insights and solutions that are relevant for mixed marriage couples in the current era.

References

Alfansyur, A., & Mariyani. (2020). Seni mengelola data: Penerapan triangulasi teknik, sumber, dan waktu pada penelitian pendidikan sosial. Historis, 5(2), 146–150.

Basuki Prasetyo, A. (2020). Akibat hukum perkawinan yang tidak dicatatkan secara administratif pada masyarakat adat. Administrative Law and Governance Journal, 3(1), 23–34. https://doi.org/10.14710/alj.v3i1.23-34

Connick, A. J. (1960). Canonical doctrine concerning mixed marriages before Trent and during the seventeenth and early eighteenth centuries.

Joko, A. P. D. (2021). Perkawinan campur dan beda agama: Sikap dan kebijakan gereja. Lux et Sal, 1(2), 117–130. https://doi.org/10.57079/lux.v1i2.17

Kelly, C. M. (2016). The role of the moral theologian in the church: A proposal in light of Amoris Laetitia. Theological Studies, 77(4), 922–948. https://doi.org/10.1177/0040563916666824

Lubur, H. S., & Pius X, I. (2023). Dampak perkawinan campur terhadap iman anak dan keutuhan keluarga menurut ajaran gereja Katolik. In Theos: Jurnal Pendidikan dan Theologi, 3(1), 1–7. https://doi.org/10.56393/intheos.v3i1.1290

Meliala, D. S. (2015). Perkawinan beda agama dan penghayat kepercayaan di Indonesia pasca putusan Mahkamah Konstitusi.

Mita, S. V. (2023). Kesejahteraan suami-istri sebagai tujuan perkawinan menurut KHK Kan. 1055 dalam pastoral keluarga. Nucl. Phys, 13(1), 104–116.

MPR. (1945). Perubahan kedua UUD Negara RI tahun 1945.

Mukuha, J. N. (2019). Challenges facing marriage institution among Catholic faithful in the Archdiocese of Nairobi, 1(1), 38–52.

Nurul Ulfatin. (2015). Metode penelitian kualitatif di bidang pendidikan: Teori dan aplikasinya (p. 257).

Payyappilly, S. (2014). Mixed marriage: A pastoral challenge to the family. Asian Horizons, 8(2), 303–317.

Preparation for the Sacrament of Marriage. (1996).

Rubiyatmoko, R. (2011). Perkawinan Katolik menurut Kitab Hukum Kanonik (p. 199).

Sekarbuana, M. W., Widiawati, I. A. P., & Arthanaya, I. W. (2021). Perkawinan beda agama dalam perspektif hak asasi manusia di Indonesia. Jurnal Preferensi Hukum, 2(1), 16–21. https://doi.org/10.22225/jph.2.1.3044.16-21

Sholikah, D. I. (2023). Legalitas perkawinan beda agama dalam sudut pandang Undang-Undang Perkawinan dan Undang-Undang Administrasi Kependudukan dikaitkan dengan hak asasi manusia. Jurnal Bedah Hukum, 7(1), 98–120. https://doi.org/10.36596/jbh.v7i1.1017

Tibo, P. (2016). Sentral di dalam keluarga sebagai ecclesia domestica menyikapi arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Jurnal SEPAKAT, 3.

Ton, S. S. P., Rapael, & Endi, Y. (2024). Perkawinan adat Timor suku Dawan, Buraen dan hubungannya dengan perkawinan gereja Katolik, 4(6), 196–206.

Wea, D., & Rio, M. (2020). Studi pemahaman umat Katolik tentang perkawinan campur berdasarkan Kitab Hukum Kanonik 1983 dan dampaknya terhadap dimensi kehidupan berkeluarga. Jurnal Masalah Pastoral, 8(2), 102–132. https://doi.org/10.60011/jumpa.v8i2.109

Webber, R. F. S. (n.d.). Problem with mixed marriages (pp. 1–4).

Yosef, H. B., & Waruwu, V. M. (2023). Konseling pranikah: Sebuah pendampingan pastoral dalam konteks pelayanan Kristiani. Jssha Adpertisi Journal, 2(2), 10–19. https://doi.org/10.62728/jsshha.v2i2.345

Downloads

Published

2024-12-14

How to Cite

Caroline Resthy Wardhani Halawa, & Naya Aurora Smith. (2024). Perkawinan Campuran Menurut Gereja Katolik: Tantangan dan Solusi dalam Konteks Pluralisme di Indonesia. Jurnal Teologi Injili Dan Pendidikan Agama, 3(1), 76–87. https://doi.org/10.55606/jutipa.v3i1.425

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.