Makna Kehidupan Rohani dalam Panggilan Orang yang Percaya Menurut 1 Petrus 1:13-16
DOI:
https://doi.org/10.55606/jutipa.v3i1.462Keywords:
Spiritual Life, Calling, Believers, Faith, Divine WillAbstract
In the calling of believers, the meaning of spiritual life refers to a strong relationship between a person and their faith, which influences their actions, values, and life goals. Spiritual life is not just about personal piety; it is also an essential part of a believer’s mission, ministry, and relationship with God. It is a journey of transformation that encourages believers to align their lives with divine will and to actively participate in the wider community of faith. This calling encourages believers to pursue their purpose, encouraging moral progress, spiritual maturity, and a sense of responsibility toward others. By living a spiritual life, a person can gain a better understanding of the believer’s place in this world and how they can live according to God’s design.
References
Bagenda, E. C., & et al. (2022). Metode penelitian kepustakaan (Library research). CV. Media Sains Indonesia.
Bambangan, M., & Ismawan, C. (2022). Integrasi pekabaran Injil ke dalam pendidikan agama Kristen. Jurnal Luxnos, 8(2), 162–172.
Boiliu, N. I. (2016). Tuhan, manusia bertuhan, dan potret moralitas Tuhan dalam kehidupan praksis manusia bertuhan. Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen (TORAH), 1(1), 1–17.
Gulo, R. P. (2023). Peran generasi Z dalam mengekspansi misiologi di era Society 5.0. Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 2(1), 120–125.
Gultom, J. M. P., & Sophia, S. (2022). Kedudukan Bapa Rohani dalam penggembalaan generasi digital menurut 1 Korintus 4: 14-21. Jurnal Teologi Gracia Deo, 4(2), 291–314.
Gunawan, A. (2017). Pemuridan dan kedewasaan rohani. Sola Gratia: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, 5(1).
Harianto, G. P., & Yudho, B. (2023). Abraham Alex Tanuseputra: Sang visioner. Pertobatan sebagai sebuah bentuk persiapan menghadapi akhir zaman. Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen, 8.
Joswanto, A. (2022). Studi deskriptif dasar penggembalaan dalam perspektif Yohanes 21: 15-17. Haggadah: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen, 3(2), 65–74.
Juliawati, F., & Hendi, H. (2021). Konsep teologi kekudusan seorang hamba Tuhan menurut John Chrysostom. Manna Rafflesia, 8(1), 310–330.
Kurnia, C. C., Herman, S., & Haans, J. (2023). Strategi efektif gereja dalam pemanfaatan teknologi modern untuk mewartakan Injil di masyarakat 4.0. Scripta: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual, 16(2), 125–142.
Refli, Y., Sarangnga, C., Paembonan, A., Juneta, J. P., & Senga, Y. B. (2024). Kajian teologis di balik ritual pembersihan dan pengudusan Israel. Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia, 3(1), 74–85.
Saragih, A. (2022). Hamba Tuhan dan spiritualitas: Tinjauan kanonikal terhadap Yeremia 20: 7-11 dan implikasinya bagi spiritualitas hamba Tuhan masa kini. Jurnal Sabda Penelitian, 2(2).
Udju, D. (2023). Makna kata “kudus” berdasarkan 1 Petrus 1: 15-16. Mutiara: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 1(2), 20–30.
Yusnita, D. M. (2024). Relevansi teologi reformasi bagi pembentukan karakter Kristen di era modern. Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia, 3(1), 64–73.
Zaluchu, S. E. (2020). Strategi penelitian kualitatif dan kuantitatif di dalam penelitian agama. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat, 4(1), 28–38.
Zega, S., & Hendi, H. (2021). Perananan dianoia di dalam kekudusan ditinjau dari 1 Petrus 1: 13-16. Jurnal Teologi Berita Hidup, 3(2), 216–230.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Teologi Injili dan Pendidikan Agama
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.